Luruh Rindu

Cinta seperti penyair berdarah dingin yang pandai menorehkan luka. Rindu seperti sajak sederhana yang tak ada matinya. kadang membuat saya menulis apa yang saya rasakan saat ini.
silahkan dibaca !!

https://www.instagram.com/ijal_irzal_paradiso_amin/

Luruh Rindu

Wajahmu lembab,
berembun di balik awan
Menetes pada lembaran. Basah untuk kesekian kali turun

Tak mampu menyusut hujan, mencekam kelopak yang rapuh
Pada ranting, mentil berusaha menebar aroma


Alamat yang bisa diusut dari bau yang hilang
Pada yang telah layu


Terbiar menyemak pada musim yang demikian cepat melupa
Menghapus jejak sepanjang akar yang dipepat
Agar hilang dari rumpun yang tak serindang dulu


Ketika kau masih ada
Tak lupa kusiram, setiap kali di lima pemberhentian selalu saja di dalam ada yang pecah


Dan, kau tak pernah tahu seremuk apa hingga telah menjadi telaga darah
Tempat berkaca, ketika tiba waktunya
Kau akan melupa pada seorang yang gagap mengeja huruf demi huruf
Yang dulu sering kau panggil
Bahkan dalam hujan, kemarau yang panjang


Ntuk memastikan tak ada kelopak yang terkoyak
Karena begitu rapuh musim telah menyimpan dalam almanak
Entah itu yang meluruhkan bunga rindu.



  • by : Ijal P  

0 Response to "Luruh Rindu"

Post a Comment

Berkomentarlah dengan menggunakan Bahasa yang Baik dan Sopan, Sesuai dengan isi Artikel !!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel